Salah satu "jurusan" dalam bidang fotografi adalah table top photography. Memotret suatu benda di atas "meja", meski tidak mutlak menggunakan meja beneran. Salah satu produk yang menarik untuk dijadikan obyek adalah makanan. Sebuah foto produk makanan bisa dianggap sukses bila foto tersebut bisa tampil menarik dan menimbulkan selera pada orang yang melihatnya. Karena semua berdasarkan "rasa", penilaian masing-masing orang mungkin tidak sama. Bagi fotografer, penilaian pertama dari segi teknis fotografi, disebut teknis-pun, sebenarnya berdasarkan selera pasar juga. Bagi pemula, teknis fotografi akan sangat diperhatikan oleh kritikus dalam sebuah forum fotografi, sedangkan hasil foto seorang fotografer senior, seringkali kondisi yang sama akan dianggap sebuah kesengajaan sebagai unsur seni :)
Untuk membangkitkan selera makan, tidak jarang fotografer memanfaatkan benda-benda yang tidak layak dimakan. Untuk menampilkan kesegaran sebuah apel dengan butiran-butiran air yang menempel bisa dilakukan dengan menggunakan air gula yang cukup kental, tapi ada juga yang memanfaatkan oli mesin untuk menampilkan bulatan-bulatan "oli" yang lebih indah daripada air gula. Bagi seorang fotografer, peralatan apapun bisa digunakan, karena tujuannya adalah hasil foto, bukan makanan yang bisa dimakan.
Setelah melakukan beberapa percobaan, ternyata background foto cukup besar pengaruhnya pada hasil foto. Background putih polos akan menonjolkan obyek, background gelap membuat obyek terlihat timpang, yang putih terlihat over exposure untuk membuat bagian yang gelap terlihat bagus. Sedangkan foto on the spot harus mengatur posisi semaksimal mungkin untuk mendapatkan cahaya dan background yang optimal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar