Kamis, 06 Agustus 2009

Tips Memperkuat POI (Point of Interest)

Point of Interest merupakan syarat-syarat tidak tertulis agar suatu foto bisa "bercerita" tentang apa yang ingin ditampilkan oleh tukang fotonya. Agar suatu foto bisa bercerita, harus bisa menonjolkan satu atau beberapa obyek dalam foto tersebut. Bercerita dalam hal ini tidak selalu "bercerita" seperti dalam fotografi jurnalistik yang memang benar-benar menceritakan sesuatu. Yang diutamakan dalam semua jenis fotografi, atau mungkin bisa disebut sebagai jurusan fotografi, adalah menonjolkan obyek utama dari foto tersebut dengan mengurangi obyek-obyek pengganggu atau malah menghapusnya dengan editing.


Berbagai cara bisa dilakukan hanya untuk memperkuat Point of Interest suatu foto, dimulai dari peralatan, yang pertama bisa dilakukan adalah menggunakan bukaan diafragma. Hasil dari teknik ini adalah membuat obyek utama focus, dan membuat latar belakang lebih blur, dikenal dengan istilah bokeh. Cara ini bisa dipelajari dengan cukup melakukan beberapa kali percobaan saja. Semakin kecil angka bukaan, berarti semakin besar bukaan diafragma, sehingga bokeh yang dihasilkan semakin blur. Tentunya perlu dipelajari juga, tidak berarti sangat blur itu berarti foto yang bagus, karena obyek utama foto mungkin ikut rusak karena DOF yang terlalu sempit. Cara ini pasti dimanfaatkan pada fotografi makro.

Cara lain bisa dilakukan bila penggunaan diafragma tidak efektif, misalnya pada kamera pocket yang hasil bokehnya kurang kuat, yaitu memanfaatkan lokasi, cahaya, atau sudut pengambilan foto. Misalnya dengan memilih latar belakang yang lebih datar warnanya, misal tembok, atau pohon-pohon yang terlihat "datar". Bisa juga mengambil sudut dari bawah ke atas, sehingga langit menjadi latar belakang. Dengan menggunakan cara ini, tidak ada patokan yang pasti, karena tidak selalu bisa ditemukan kondisi yang persis sama, maka perhatikan sekeliling anda dan pasti ada celah yang bisa anda pergunakan. Bahkan dalam keramaian pasar-pun bisa menjadi latar belakang yang menarik. Bila menggunakan cahaya, bisa memanfaatkan sinar matahari, sinar lampu dan cara paling mudah meski tidak murah, yaitu membuat setting lampu yang bisa anda atur sendiri. Bahkan untuk foto bunga dengan teknik makro-pun tidak selalu berada pada area outdoor, seringkali dilakukan di dalam studio untuk mempermudah posisi obyek dan posisi kamera.

Cara terakhir yang sebetulnya tidak menonjolkan teknik fotografi adalah dengan menggunakan program image editor. Tentunya sama dengan artikel saya sebelumnya, sebuah foto yang bagus bisa diperindah. Jadi sebelum foto tersebut di-edit, haruslah sudah memenuhi syarat-syarat foto yang menarik. Sudut obyek, pencahayaan, posisi obyek foto yang tentunya masih bisa diubah lagi dengan cropping. Cara editing cukup banyak juga, bahkan lebih banyak daripada teknik yang menggunakan peralatan fisik. Latar belakang foto bisa dibuat blur, cukup banyak jenis blur yang bisa digunakan dan bisa diatur tingkat "keparahan" blur yang dihasilkan. Bisa juga dengan membuat latar belakang sedikit lebih gelap, bisa juga dari obyek ke samping semakin gelap. Dan cara paling sadis adalah benar-benar menghilangkan latar belakang foto tersebut. Tentunya digantikan dengan warna yang sesuai, dan sejauh ini saya baru tahu satu warna terhebat, yaitu warna hitam.

From Details Studio



From Details Studio

Tidak ada komentar: